10.9.09

PIECE for Terorist

Sedikit informasi bahwa apa yang kalian lakukan memunculkan opini negatif bagi sebagian besar muslim (red; orang awam). Dulu, Para Orangtua berlomba-lomba memasukkan anaknya di pesantren-pesantren namun sekarang MUNGKIN masih ada. Memang tradisi Barat yang imperium di zaman moderatlah yang mengubah cara pandang masyarakat, tetapi sumbangsih yang telah kalian lakukan juga tak bisa dipandang sebelah mata. Terbersitkah di benak kalian hal ini??.

Now, tanyakan pada hati anda Lanjutkan atau tidak, sudah berhasilkah tujuan kalian. Yang ada justru ‘generasi muda’ Islam malah terasa dbatasi (gmana gk! tmbuh janggut dkit ja bs2x dcap teroris, belum lagi dakwah d mesjid dan pesntren ‘diintai’ aparat.. keq smwny tu telah mlakukan dosa besar ja). Toh klo mw, bukankah lebih bijak klo kalian membantu ‘saudara’ kita di Palestina dan Afghanistan yang jelas2x berjuang mempertahankan diri dan aqidahnya (Mujahid sejati tu). Al Quran sendiri melarang sikap membenci dan memusuhi umat lain, sebab logikanya mereka adalah makhluk Allah SWT juga. Jadi apa dasar kalian melakukan ini?
“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?.”
(QS Yunus [10]: 99).
Risalah tauhid memang harus disebar, hanya saja caranya bukan dengan kebencian dan permusuhan. Adapun peperangan yang terjadi di zaman Nabi dan setelahnya adalah dalam rangka membela diri dan menjaga kelangsungan dakwah. Sebagaimana ditemukan dalam realitas sejarah (pembebasan negeri2x timur dari imperium Romawi), pedang jihad tidak pernah digunakan dalam menyebarkan agama Islam. Realitas pemikiran yang menjadi ciri khas Islam, adalah pembebasan hati oleh Islam untuk beriman atau kafir dengan kebebasan dan pilihan tanpa paksa. Hakikatnya jelas bahwa Islam adalah RAHMATAN LIL ALAMIN.
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS AN-Nahl [16]: 125).
(Inspired : Quranic Quotient, Udo Yamin Efendi Majdi)

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Ferrari Cars. Powered by Blogger