26.2.10

relativitas hidup

anakku, ingatlah..

-- hanya orang2 yg suka ber-lebih2anlah yg punya sepatu/sandal mahal, apalagi malah mengkoleksinya... karena ketahuilah, saat kalian sedang ramai berpesta, berlalu-lalang di mall, di lobby2 gedung, kurang dari 1% orang yg sempat melirik kaki kalian.. coba buktikan datang ke sebuah acara ramai.. bahkan tdk ada yg nyadar kalau engkau datang cuma nyeker...

-- bahkan motivator paling ulung, group band paling ngetop, orator kelas berat, pernah (dan lumrah saja masih sering) grogi saat tampil di depan umum... jadi santai sajalah, tdk usah cemas... jgn lupa baca bismillah...

-- hidup ini adalah ujian... kenapa begitu? karena meski kita semua tahu ujian itu berat dan menyebalkan... orang2 tetap saja sibuk membuat UTS, UAS, ujian nasional, ujian cawu-an, ujian les, dsbgnya...

-- kalau kau ingin mengenali karakter orang dgn cepat dan tepat, perhatikan saja saat ada kejadian yg membuat panik, kaget, atau menakutkan tiba2... dengarkanlah kata yg diucapkannya... perhatikanlah ekspresi wajahnya...

-- kalau kau ingin tahu seberapa taat seseorang dgn sunnah Rasul... maka perhatikan ketika ia berwudhu... seberapa besar ia membuka keran air...

-- anakku, salah-satu syarat mutlak agar kau bahagia adalah: kau bahagia dan (memang) berbahagia melihat orang lain (teman, saudara, bahkan musuh) hidup lebih beruntung.

-- cinta sejati tdk pernah datang dari satu-dua kejadian... satu-dua kalimat... cinta sejati adalah konsistensi dan komitmen panjang... dan kau tahu, sayang... ibu adalah cinta sejati-mu (maka berhentilah meng-gombal-i anak gadis orang).

-- kelak jika kau sudah besar, kau boleh saja tdk suka, melawan, atau bahkan bertengkar dengan papa... tapi jangan sekali-kali... jangan pernah sekali2 kau bilang 'ah' pada ibu-mu...

-- jangan habiskan waktu untuk berdebat, sedikitlah bicara.. ahiya, karena besok saat kau besar dunia sudah banyak berubah, jgn habiskan waktumu utk 'menulis' mendebat sesuatu..

-- kalau kau ingin kaya, jadilah pedagang... jgn pernah jadi PNS, pejabat, guru, hakim, polisi, dsbgnya... itu tdk akan pernah membuat kau kaya... hanya koruptor2lah, pencuri uang yg kaya dgn profesi PNS!!!

-- kalau kau ingin hidup tenteram, tenang, maka jadilah petani (sebenar2nya petani)...

-- berpetualanglah melihat dunia... meski hanya ke kampung sebelah, meski sempat ke kota sekitaran, itu sudah awal yg baik untuk mengenal kehidupan orang lain... dgn berpetualang, kau akan semakin dewasa.. dan jelas, papa tdk bisa menceritakan lbh banyak soal dataran tibet sana dibanding kau melihatnya sendiri..



anakku,

jangan pernah bingung karena kau harus memilih... karena di luar sana banyak orang yg hanya punya satu pilihan... dan lebih banyak lagi yang bahkan satu pun tdk mempunyai pilihan.

jatuh cinta dgn someone special itu binatang apa? percayalah, meski seluruh perasaan cinta seperti ini diambil di muka bumi, dunia tetap baik2 saja (apalagi kau yg sedang patah-hati)... akan tetapi satu saja cinta seorang ibu kepada anaknya diambil, maka seperti rusak sudahlah seluruh kehidupan.

jangan pernah takut melakukan sesuatu... kalaupun gagal, kau bisa mengulanginya lagi... lagi... dan lagi... Abraham Lincoln bahkan 8x gagal mencalonkan diri... kau tahu siapa dia? Haha... Bapak juga tidak tahu siapa dia.

ingatlah, 'pertanyaan yg baik' selalu lebih baik dibandingkan 'jawaban yg sempurna'... mendengarkan selalu lebih baik daripada buncah bicara... sayangnya, ketika kau dewasa kelak, semakin banyak saja orang yg suka bernarsis ria dengan 'kata-kata', dan selalu merasa bisa memberikan 'jawaban yg sempurna'.

jangan pernah bersedih kalau kau kalah berdebat... hargailah pendapat orang lain, bahkan bila kau benci sekali dgn pendapatnya... ini akan membedakan seberapa dewasa kau menghadapi liberalisme, demokrasi, dan kata canggih lainnya di masa2 kelak.

hal yg paling menyedihkan adalah ketika kau 'menjilat' dgn seseorang (entah itu atasan, senior, pemilik, penguasa atau sesuatu yg berkepentingan)... dan sebaliknya kau justeru 'aniaya' dgn orang lain (entah itu bawahan, yunior, atau orang sederajat dgn dirimu).

meski punya uang segunung, kau tetap tdk bisa membeli seluruh kehidupan... maka berhentilah petantang-petenteng--apalagi bapakmu ini kaya pun tidak...


terakhir, kalau tidur, matikan lampu kamarmu ya... sungguh bukan karena dalam situasi gelap, regenerasi sel2 mata lebih optimal, atau demi penghematan energi... tetapi sejatinya karena meski gelap kau tetap bisa melihat dalam mimpimu... tdk akan kejedut nabrak meja..
                                                                                                                                                   (-tereliye-)

25.11.09

HIKAYAT

......tapi hidup bukan perkara 'ya' atau 'tidak' saja, andai gw begini andai gw begitu. Lebih dari sekedar setuju atau menolak, dibutuhkan perjuangan, doa & sedikit keberuntungan untuk bisa bertahan, bertaruh dengan waktu mengumpulkan setiap kepingan puzzle petualangan berharga, menjaga kerikil hambatan agar bisa menjadi pembelajaran bukan cambuk atas sebuah pengorbanan, berharap dapat meraih impian sebagai bentuk pertanggungjawaban pada Sang Pemberi hidup.


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Ferrari Cars. Powered by Blogger